Ikan Coelacanth, Fosil Hidup Zaman Dinosaurus, Ditemukan di Perairan Gorontalo Utara


Kabar Nasional
- Kemunculan ikan coelacanth di perairan Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menghebohkan warga setempat. Spesies ini diketahui sebagai ikan purba yang langka dan dilindungi. Ikan tersebut ditemukan oleh seorang nelayan bernama Oskar Kaluku dalam keadaan mati, dengan panjang 1 meter dan berat 41 kg.

"Iya, nelayan kami warga Desa Imana (menemukan) ikan ini namanya coelacanth, ini adalah ikan purba, ikan langka yang dilindungi," ujar Kepala Desa Imana, Isnain Talaban, kepada detikcom (19/1/2025).

Oskar menemukan ikan coelacanth saat melaut pada Kamis (16/1) sekitar pukul 16.00 Wita. Menurut penuturannya, ikan tersebut mendekati perahunya.

"Ketika dilihat ikan sudah mendekati perahunya, pak Oskar ambil alat pancing namanya gancu, kalau di sini nelayan bilang ganjo, kemudian pak Oskar ambil dengan gancu ini," beber Imana.

Sesampainya di darat, Oskar memperlihatkan ikan tersebut ke warga sekitar, dan banyak yang kaget melihat ikan berukuran besar tersebut.


"Nelayan dan warga di sana melihat ikan itu kaget karena baru pertama kali, namanya saja mereka tidak tahu," terangnya.


Ikan Coelacanth: Fosil Hidup Zaman Dinosaurus

Ikan coelacanth diyakini sudah ada sejak zaman dinosaurus dan dapat hidup hingga 100 tahun. Menurut para ahli, coelacanth betina dapat hamil selama lima tahun. Kerap disebut sebagai fosil hidup, ikan ini telah ada selama 400 juta tahun. Awalnya, coelacanth dianggap punah sebelum ditemukan di Madagaskar pada 1938.


Awalnya, para ilmuwan meyakini coelacanth bisa hidup hingga usia 20 tahun. Namun, riset yang diterbitkan di Current Biology menyebut ikan ini bisa hidup selama seabad jika dihitung menggunakan teknik standar penanggalan ikan komersial.


Sejarah Penemuan Coelacanth di Indonesia

Mengutip laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ikan coelacanth pertama kali ditemukan pada 1938 di Kepulauan Komoro. Di Indonesia, pengamatan terhadap ikan ini dimulai pada 2005, terutama di perairan Sulawesi Utara.


Dalam ekspedisi gabungan menggunakan kapal riset Ocean Explorer milik OceanX pada Agustus 2024, ilmuwan berhasil menemukan lebih dari 15 individu coelacanth di gua bawah laut di Kepulauan Talise, Sulawesi Utara. Penemuan ini membuktikan bahwa perairan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia, merupakan habitat penting bagi coelacanth.


Pendapat Ahli Tentang Penemuan Coelacanth di Gorontalo

Peneliti Iktiologi BRIN, Haryono, menyebut penemuan ikan coelacanth di Gorontalo tidak mengejutkan karena lokasinya berdekatan dengan wilayah distribusinya, yakni Sulawesi Utara.

"Sebenarnya distribusi ikan coelacanth (Latimeria menadoensis) di laut sekitar Sulawesi Utara. Kemudian pernah terlaporkan di Biak. Dengan demikian untuk Gorontalo tidak terlalu mengejutkan karena masih dekat dengan Sulawesi Utara," ujar Haryono, dikutip dari CNNIndonesia.com.


Haryono juga menjelaskan bahwa ikan coelacanth tidak hanya ditemukan di Indonesia. Ikan coelacanth jenis lain, Latimeria chalumnae, pernah ditemukan di Madagaskar pada 1938. Namun, yang pernah ditemukan di Biak adalah jenis Latimeria menadoensis. (DS)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak